
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Sumatera Utara menyampaikan keprihatinan mendalam atas kecelakaan lalu lintas tragis di Desa Holbung, Kecamatan Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan, Senin (18/11/2024) sore.
Insiden tersebut menewaskan Anim Salsabilah Siregar, Ketua Bidang Ipmawati Pimpinan Daerah IPM Tapanuli Selatan, yang merupakan salah satu kader terbaik IPM.
Anim tewas di tempat setelah kendaraan yang ditumpanginya bertabrakan dengan mobil Toyota Fortuner BK 1533 AEK milik Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.
Ketua PW IPM Sumatera Utara, Dinda Tito melalui pernyataan resmi, meminta Polres Tapanuli Selatan menindak kasus ini secara adil, transparan, dan tanpa memihak.
“Kami mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini. Tidak boleh ada pihak yang kebal hukum, apalagi dalam insiden yang menghilangkan nyawa kader muda yang menjadi teladan di daerahnya,” tegasnya.
PW IPM juga mengecam kelalaian yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Mereka menyoroti pentingnya tindakan preventif terhadap kendaraan politik yang dapat membahayakan pengguna jalan lain.
“Kendaraan politik harus mematuhi standar keamanan. Tragedi ini mengingatkan bahwa keselamatan publik harus lebih diutamakan daripada ambisi kampanye,” lanjutnya.
PW IPM Sumatera Utara menegaskan tiga tuntutan utama terkait kasus ini. Pertama, mereka meminta agar proses hukum terhadap pengemudi kendaraan Toyota Fortuner BK 1533 AEK yang terlibat kecelakaan dilakukan secara transparan dan menyeluruh.
“Kami mendesak aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan secara independen dan bebas dari intervensi pihak mana pun. Keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu,” tegasnya.
Kedua, PW IPM meminta jaminan perlindungan hukum bagi keluarga korban, termasuk bantuan hukum dan dukungan psikologis selama proses berjalan.
“Hak keluarga korban harus dipenuhi. Mereka telah kehilangan sosok yang berarti, dan negara wajib hadir untuk memberikan dukungan yang layak,” tambahnya.
Ketiga, PW IPM menyerukan peningkatan regulasi dan pengawasan terhadap kendaraan politik yang digunakan selama kampanye.
“Kendaraan yang beroperasi dalam konteks politik harus memenuhi standar keselamatan jalan. Pemerintah daerah harus mengambil langkah nyata untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” ujar Dinda.
“Kami percaya pada supremasi hukum di negeri ini, namun kami juga akan memastikan kasus ini tidak tenggelam oleh kepentingan politik,” tambahnya.
PW IPM Sumut juga menginstruksikan seluruh kader IPM untuk tetap tenang, menjaga kondusifitas dan tidak terprovokasi.
“Kami akan mengawal kasus ini hingga selesai dengan tetap menjaga ketertiban dan nama baik organisasi,” tutupnya.
Untuk diketahui, Anim Salsabilah Siregar dikenal sebagai kader berdedikasi tinggi dalam memperjuangkan misi Muhammadiyah melalui organisasi IPM di Tapanuli Selatan. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar IPM.